Perjalanan Hidup yang Aku Ingat (bagian 2)

1996:
Karena tidak masuk Universitas Negeri akhirnya mood kuiahku menurun. Adikku yang kebetulan bareng bersekolah denganku lebuh beruntung. Melalui PMDK, dia diterima di PGSD UPI Bandung. Tadinya dia akan mengalah karena aku ingin kuliah di Akademi Perbankan di Bandung, maklum gaji pensiun ibuku sebagai guru tidak cukup untuk membiayai kami kuliah. Tapi setelah aku renungkan semalaman, aku terima ajakan Kang Ade Daryanto, putra kakak ibuku. Aku diajak masuk ke Universitas Galuh – Ciamis (dulu STKIP Galuh). Selama setahun pertama kuliah, aku tak merasakan kebanggaan akan almamaterku. Maklum, sekolah tingi yang belum terkenal. Tapi setelah aku aktif di organisasi senat & menjadi pimpinan redaksi tabloid Bahasa Inggris Gen-City, aku mulai punya keyakinan bahwa this is the best for me. Hobi korespondensiku sejak SMP aku tinggalkan dan mulai mengenal e-mail.

2000:
Tahun ini aku menikah, tepatnya tanggal 12 Juli 2000. Nekad memang, belum lulus kok sudah menikah. Was that something wrong with us? Beberapa orang yang berfikiran negatif sering menanyakan itu. Tapi kami menikah karena didasari rasa cinta yang sudah lama, yang tidak ingin terjerumus ke dalam lembah dosa. Kami pacaran sejak tingkat satu. Bahkan di lingkungan Jurusan Bahasa Inggris, kami disangka sudah menikah sejak dulu. Selain alasan rasa cinta itu, ada seorang mahasiswa dari kelas karyawan yang mendekati pacarku. Akhirnya, ya gitu deh, nekad..

2001:
Aku lulus dari Universitas Galuh – Ciamis, dan anak pertamaku lahir dengan nama Zulva Fadillah Ma’ruf. Saat itu aku telah menjadi seorang guru honorer di SMP Muhammadiyah 1 Kota Tasikmalaya, dengan gaji Rp. 120 ribu. Bayangkan betapa tabahnya istriku ketika saat itu hanya aku beri Rp. 20 ribu per bulan. Terus terang, kami masih bisa bertahan karena masih mengandalkan bantuan dari ibuku tercinta. Terima kasih ibu.

2004:
Tepat pada tanggal 29 Desember 2004, pengumuman CPNS Dinas Pendidikan Kota Tasik dimuat di surat kabar. Alhamdulillah, aku lulus! Sedih sekali rasanya, karena pada hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun ibuku! Kami sujud syukur bersama, haru sekali saat itu. Andai ayah masih ada, aku bisa memperbaiki kesalahan pada saat SMAku. Aku bisa membuktikan pada dunia, bahwa lulusan swasta dapat menglahkan lulusan negeri!
Alhadulilah ya Alloh..

2007:
Kami mendapatkan berkah yang luar biasa di tahun ini. Pertama, anak ke-2ku lahir. Dia ku beri nama Ahmad Faqih Ma’ruf. Kedua, istriku diangkat menjadi PNS setelah sebelumnya menjadi Guru Bantu Sementara (GBS) Kota Tasikmalaya. Bahkan GBS aku pelesetkan menjadi Guru Bantu Sisanya, karena memang istriku adalah angkatan sisa (terakhir) dari guru bantu yang ada di Kota Tasik. Maklum, banyak intrik-intrik dalam pengangkatan GBS tersebut (insya Alloh, mungkin nanti akan dimuat dalam cerita tersendiri).

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan hanya melihat-lihat, tulis komentar atau ikuti pooling yang ada, supaya saya tahu bahwa Anda pernah berkunjung ke sini. Terima kasih atas kesediaannya.