Terkejut juga ketika browsing dan menemukan sebuah berita heboh tentang bocornya password Facebook! Sebuah trick hacker yg disebut dengan "pishing attack". Caranya, si hacker akan mengirim imel dengan berpura-pura sebagai teman Anda. Kemudian dia akan mengarahkan Anda untuk memasuki sebuah situs palsu yg mirip dengan Facebook (FB), www.151.im, www.121.im dan www.123.im. Di situs itu, saat Anda tanpa sadar masuk, passord Anda akan diketahui, dan Anda akan dikontrol oleh hacker.
Tidak disebutkan jelas berapa banyak pengguna FB yg sudah tertipu oleh FB palsu itu, yang jelas, berita ini memang cukup membuat saya dan mungkin juga Anda, sebagai pengguna FB, menjadi was-was: jangan-jangan ini FB palsu. Makanya, tips supaya tidak tertipu oleh fake log in adalah jangan mau membuka link/url, sekalipun dari teman yg kita kenal, kalau tidak benar-benar yakin dengan link tersebut.
Tapi untunglah, bagian keamanan FB katanya sudah mendeteksi dan sudah membersihkannya. Semoga.
Sumber:
http://www.itpro.co.uk/610861/massive-phishing-attack-hits-facebook?DCMP=KNC-1026&HBX_PK=face+book+password&HBX_OU=50&gclid=CMT8kLaA0JoCFQoYewodcn2UDQ
Facebook Users : Hati-Hatilah!
Label: berita
Sumpah Dokter: Sebuah Renungan
Saya bersumpah bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya.
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.
Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial.
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
Teman sejawat akan saya perlakukan sebagai saudara kandung.
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Dokter
Sumpah atau janji adalah tradisi yg diucapkan seseorang ketika akan memangku suatu jabatan yg dianggap terhormat. Tentara, Dokter, dan PNS lain, dianggap sebagai jabatan yg terhormat, makanya mereka mengucapkan ikrar/janji/sumpah atau apapun namanya demi kehormatan profesi mereka.
Meskipun dengan cara agak berbeda, sebenarnya tradisi pengucapan sumpah bukan hanya di kalangan calon pejabat, tapi juga untuk organisasi-organisasi tertentu. Anggota mafia, gank, sekte-sekte keagamaan,dll. biasa bersumpah dan biasany dibarengi dengan semacam ritual tertentu.
Terus, salahkan apabila mereka menyalahi sumpah jabatan mereka? Apa gunanya sumpah bila ternyata harus diingkari? Ini pertanyaan saya tentang perilaku dokter, maaf kalau menyinggung komunitas terhormat itu. Tapi kenyataan memang membuktikan. Dokter-dokter bukan lagi berbakti pada masyarakat, tapi sudah menjurus pada materi.
Coba lihat salah satu tulisan menarik di salah satu blog dokter berikut:
http://www.andaka.com/citra-dokter-indonesia-di-mata-blogger.php
Seorang dokter yg mengakui tentang imej yg dilakukan kebanyakan dokter lain.
Di kota tempat tinggal penulis, Tasikmalaya, sedikit sekali dokter yg benar-benar berbakti bagi pasiennya, terutama bagi masyarakat kurang mampu. Dokter-dokter disini pada umumnya bertarif mahal, sekali periksa Rp.50 ribu, dan langsung dikit-dikit dianjurkan ke Rumah Sakti (su'udzonnya mungkin buat melanjutkan pemasukan,maaf).
Coba lihat jam praktek pribadi mereka, lebih banyak dibandingkan praktek di Rumah Sakit. Kalau alasannya buat "balik modal" biaya kuliah, kenapa masih menerapkan biaya tinggi ketika sudah kaya?
Pengalaman saya, ketika memeriksakan anak saya, dokter tidak bisa dihubungi ketika hari Minggu. Pada kemana mereka ketika masyarakat membutuhkan? Oke kalau memerlukan "saat istirahat", tapi bagaimana dengan poun ke-5 dari sumpahnya "Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan"? Kalau tidak mau menerima resiko, kenapa masih mau jadi dokter? Apakah hanya karena ingin cepat kaya? Wallohu'alam..
Label: opini
Mukjizat Nabi Musa
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: Pukullah lautan itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.
QS. Asy-Syu'araa (26):63
Itulah sepenggal ayat Al-Qur'anul Karim tentang cerita mukjizat Nabi Musa 'Alaihi Salam (A.S.) yang salah satunya mampu membelah laut dengan tongkat ketika dikejar-kejar pasukan Fir'aun. Dan kita mungkin kadang bertanya-tanya, benarkah itu? Ribuan tahun kemudian, seorang arkeolog Baratlah yang pertama kali menemukan bukti peninggalan itu.

Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter. Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Label: islam